1 / 5
Gedung Utama SMP 1 MEJOBO Kudus
2 / 5
Taman dan Perpustakaan
3 / 5
Hidroponik
4 / 5
Taman Halaman Depan
5 / 5
Gedung Utama Tampak Samping

Artikel : Sampah, masalah bersama, bersama pula penanggulangannya

| Kamis, 07 Juli 2022
"SAMPAH"
MASALAH BERSAMA,
BERSAMA PULA PENANGGULANGANNYA



Sampah, sebuah frasa yang tidak lagi aneh didengar, bahkan menjadi suatu permasalahan global yang sulit ditanggulangi. Sebelum menyelam lebih jauh mengenai penanggulangan sampah, menarik untuk dibahas mengenai definisi sampah. Definisi sampah menurut WHO (World Health Organization)  sampah adalah barang yang berasal dari kegiatan manusia yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi, ataupun yang dibuang. Di Indonesia, definisi sampah tertuang dalam UUndang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah yaitu sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi-padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Definisi lain dari sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai (Pemkab Buleleng, 2019).

Sampah yang beredar di masayarakat saat ini, terdiri dari berbagai macam jenisnya. Jenis-jenis sampah dapat diklasifikasikan berdasarkan wujud, lokasinya, dan sumbernya. Berdasarkan wujudnya, sampah diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, diantaranya padat, semi-padat, cair, maupun gas. Berdasarkan lokasinya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah rumah tangga, industri, hingga medis. Sampah rumah tangga merupakan sampah yang umum dihasilkan dari kegiatan rumah tangga seperti sampah makanan, sampah deterjen, dll. Sampah industri merupakan sampah yang dihasilkan secara spesifik dari suatu kegiatan industri, contohnya sampah industri perkebunan, industri pertambangan, industri peternakan, dan industri manufaktur. Sampah medis merupakan sampah yang berasal dari kegiatan di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan, contohnya : sampah jarum suntik dan alat kesehatan, sample darah, dan obat-obatan.  Sampah berdasarkan sumber diperolehnya diklasifikasikan menjadi sampah organik dan aorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasaldaribahan-bahanorganik. Sifat sampah organik adalah tidak tahan lama dan cepat membusuk. Biasanya sampah jenis ini berasal dari makhluk hidup. Contohnya adalah sayur-sayuran, buah-buah yang membusuk, sisanasi, daun, dan sebagainya. Sampah anorganik merupakan sampah yang sumbernya bukan berasal dari makhluk hidup. Contoh bahan-bahan anorganik adalah bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat sampah anorganik adalah tahan lama dan sukar membusuk.

Setelah membahas mengenai klasifikasi sampah, menarik untuk dibahas seberapa besar sampah yang dihasilkan dari masyarakat Indonesia, hingga masyarakat provinsi jateng dan kabupaten Kudus khususnya. Produksi sampah di Indonesia mencapai 27,862,731.06 (ton/tahun), dengan jumlah yang takterkelola sebanyak 9,651,535.34 (ton/tahun) (Kementrian Lingkungan Hidup RI, 2021). Secara spesifik lagi, sampah yang dihasilkan dari masyarakat provinsi Jawa Tengah pada 2021, yakni 3,65 juta ton, terbesar dari seluruh provinsi di Indonesia. Adapun persebaran sampah yang beredar di Indonesia dapat dilihat pada gambar (1).

Gambar 1. Persebaran Komposisi Sampah di Indonesia (Kementrian Lingkungan Hidup RI, 2021)

Gambar 1. Persebaran Komposisi Sampah di Indonesia
(Kementrian Lingkungan Hidup RI, 2021)

Membludaknya jumlah sampah yang ada di masyarakat saat ini menimbulkan beberapa efek buruk diantaranya : Terjadinya kerusakan lingkungan, penyebaran penyakit makin massif, menyebabkan terjadinya banjir, penyebab bau busuk, penyebab terganggunya keestetikaan lingkungan (Waruwu, 2007). Beberapa penyakit pada manusia yang terkait dengan massifnya persebaran sampah meliputi :

  • Disentri,
    Penyakit ini menyerang usus besar, reaksi yang didapat adalah diare parah. Ada pula yang disertai darah ketika BAB. Penyakit disentri terjadi karena makanan yang dikonsumsi manusia terkontaminasi bakteri yang ada pada feses itu sendiri.
  • TBC(Tuberculosis)
    Penyakit TBC menyerang paru-paru, usus dan kelenjar getah bening, penyebabnya adalah bakteri Micobacterium tuberculosa.
  • Malaria dan Demam Berdarah.
    Penyakit yang sangat populer kala musim hujan tiba. Namun efek yang diberikan sangat berbahaya, bisa menyebabkan kematian bila penanganan terlambat dan tidak tepat.
  • Tifus
    Penyakit yang memiliki gejala demam tinggi sama dengan demam berdarah ini menyerang usus halus. Makanan yang tidak bersih dalam penyajiannya menjadi salah satu sebab. Selain itu, lingkungan yang tidak bersih adalah merupakan faktor utama.


Foto kegiatan siswa SMP 1 Mejobo 
dalam berperan serta pengelolaan sampah

Berdasarkan dampak negati
tersebut, SMP 1 Mejobo sebagai lembaga akademisi juga berperan dalam proses pengelolaan sampah agar tercipta lingkungan yang asri. Peran sekolah dalam pengelolaan sampah tidak hanya terhenti pada kegiatan pengelolaan sampah internal SMP 1 Mejobo, tetapi juga mencakup lingkungan di luar SMP 1 Mejobo. Adapun beberapa peran sekolah, SMP 1 MEJOBO terhadap pengelolaan sampah adalah: pengelolaan limbah sampah, dengan kegiatan konrit, meliputi: pembuatan ecoenzim, pupuk organik cair, dansilase. Kegiatan pasar sebagai media edukasi.

(N.b.Foto Kegiatan pembuatan ecoenzim, pupuk organik cair, dansilase. Kegiatan pasar sebagai media edukasi).

Sumber:

Bagikan Artikel ke :

0 comments:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲

Copyright©2010- SMP 1 MEJOBO KUDUS | All Right Reserved