Sampah yang beredar di masayarakat saat ini, terdiri dari berbagai macam jenisnya. Jenis-jenis sampah dapat diklasifikasikan berdasarkan wujud, lokasinya, dan sumbernya. Berdasarkan wujudnya, sampah diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, diantaranya padat, semi-padat, cair, maupun gas. Berdasarkan lokasinya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah rumah tangga, industri, hingga medis. Sampah rumah tangga merupakan sampah yang umum dihasilkan dari kegiatan rumah tangga seperti sampah makanan, sampah deterjen, dll. Sampah industri merupakan sampah yang dihasilkan secara spesifik dari suatu kegiatan industri, contohnya sampah industri perkebunan, industri pertambangan, industri peternakan, dan industri manufaktur. Sampah medis merupakan sampah yang berasal dari kegiatan di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan, contohnya : sampah jarum suntik dan alat kesehatan, sample darah, dan obat-obatan. Sampah berdasarkan sumber diperolehnya diklasifikasikan menjadi sampah organik dan aorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasaldaribahan-bahanorganik. Sifat sampah organik adalah tidak tahan lama dan cepat membusuk. Biasanya sampah jenis ini berasal dari makhluk hidup. Contohnya adalah sayur-sayuran, buah-buah yang membusuk, sisanasi, daun, dan sebagainya. Sampah anorganik merupakan sampah yang sumbernya bukan berasal dari makhluk hidup. Contoh bahan-bahan anorganik adalah bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat sampah anorganik adalah tahan lama dan sukar membusuk.
Setelah membahas mengenai klasifikasi sampah, menarik untuk dibahas seberapa besar sampah yang dihasilkan dari masyarakat Indonesia, hingga masyarakat provinsi jateng dan kabupaten Kudus khususnya. Produksi sampah di Indonesia mencapai 27,862,731.06 (ton/tahun), dengan jumlah yang takterkelola sebanyak 9,651,535.34 (ton/tahun) (Kementrian Lingkungan Hidup RI, 2021). Secara spesifik lagi, sampah yang dihasilkan dari masyarakat provinsi Jawa Tengah pada 2021, yakni 3,65 juta ton, terbesar dari seluruh provinsi di Indonesia. Adapun persebaran sampah yang beredar di Indonesia dapat dilihat pada gambar (1).
Membludaknya jumlah sampah yang ada di masyarakat saat ini menimbulkan beberapa efek buruk diantaranya : Terjadinya kerusakan lingkungan, penyebaran penyakit makin massif, menyebabkan terjadinya banjir, penyebab bau busuk, penyebab terganggunya keestetikaan lingkungan (Waruwu, 2007). Beberapa penyakit pada manusia yang terkait dengan massifnya persebaran sampah meliputi :
- Disentri,Penyakit ini menyerang usus besar, reaksi yang didapat adalah diare parah. Ada pula yang disertai darah ketika BAB. Penyakit disentri terjadi karena makanan yang dikonsumsi manusia terkontaminasi bakteri yang ada pada feses itu sendiri.
- TBC(Tuberculosis)Penyakit TBC menyerang paru-paru, usus dan kelenjar getah bening, penyebabnya adalah bakteri Micobacterium tuberculosa.
- Malaria dan Demam Berdarah.Penyakit yang sangat populer kala musim hujan tiba. Namun efek yang diberikan sangat berbahaya, bisa menyebabkan kematian bila penanganan terlambat dan tidak tepat.
- TifusPenyakit yang memiliki gejala demam tinggi sama dengan demam berdarah ini menyerang usus halus. Makanan yang tidak bersih dalam penyajiannya menjadi salah satu sebab. Selain itu, lingkungan yang tidak bersih adalah merupakan faktor utama.
dalam berperan serta pengelolaan sampah
Berdasarkan dampak negatif tersebut, SMP 1 Mejobo sebagai lembaga akademisi juga berperan dalam proses pengelolaan sampah agar tercipta lingkungan yang asri. Peran sekolah dalam pengelolaan sampah tidak hanya terhenti pada kegiatan pengelolaan sampah internal SMP 1 Mejobo, tetapi juga mencakup lingkungan di luar SMP 1 Mejobo. Adapun beberapa peran sekolah, SMP 1 MEJOBO terhadap pengelolaan sampah adalah: pengelolaan limbah sampah, dengan kegiatan konrit, meliputi: pembuatan ecoenzim, pupuk organik cair, dansilase. Kegiatan pasar sebagai media edukasi.
(N.b.Foto Kegiatan pembuatan ecoenzim, pupuk organik cair, dansilase. Kegiatan pasar sebagai media edukasi).
Sumber:
https://foresteract.com/sampah/
https://dataindonesia.id/ragam/detail/indonesia-hasilkan-2188-juta-ton-sampah-pada-2021
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/
Waruwu, H. (2007).
PengelolaanSampah. DIDAKTIK, 1(2), 159-167.
0 comments:
Posting Komentar